Hari ini sebelum berangkat ke rumah sakit untuk menjga Ama, tadi saya sengaja menyempatkan diri mampir ke 7-11, dan langsung menuju rak yang memajang sederetan coklat. Sebuah coklat yang dikemas seperti sebutir telur, di mana beberapa tahun lalu sebenernya benda kecil itu selalu membuat dadaku sesak tiba-tiba.
Beberapa tahun lalu, zahra kecil selalu merengek meminta untuk dibelikan coklat berbentuk telur itu.
Bagi anak kecil seusianya saat itu, memang sangatlah wajar jika ada keinginan untuk membelinya, kemasan yang lucu dan berwarna menarik, belum lagi dengan iklan di tivi yang begitu membuat fantasi anak melayang, membayangkan memiliki mainan yang dikemas di dalamnya, sehingga anak-anak akan merasa istimewa jika memiliki benda itu. Tentu saja dengan harga yang dibandrol (saya pikir) lebih mahal jika dibanding dengan berat atau isi di dalamnya dibanding dengan coklat bar lainnya. Hingga sering Zahra merengek memintanya, setiap saya ajak ke mini market.
Namun saat itu, setiap kali dia meminta dibelikan, saya selalu berusaha membujuknya dengan berbagai pilihan benda lain, yang tentu saja harganya jauh lebih murah. Saya selalu memberikan pengertian padanya. Bahwa harganya tidak murah bagi kami, dan jika saya membelikanya maka akan ada kebutuhan pokok kami yang lain yang tidak terbeli.
Lagi pula menurut saya, ini bukan semata-semata karena saat itu tidak cukup uang untuk membeliknnya, namun juga mencoba memberinya pelajaran tentang mengerem keinginan. Supya dia belajar bagaimana cara menahan keinginannya, bahwa dia harus mendahulukan sesuatu yang memang betul-betul kami butuhkan saat itu, bagaimana dia harus bersabar untuk bisa memiliki sesuatu. Alhamdulillahnya, Zahra saat itu selalu berhasil saya berikan pengertian (lebih tepatnya dia mau mengerti, bahwa memang Mamanya tidak cukup memilki uang untuk membeli sebutir coklat berbentuk telur itu).
Namun kebetulan beberapa hari yang lalu saya dapat hadiah voucher belanja di 7-11 yang lumayan besar dan lagi pula hari ini hari tepat usia Zahra 11 tahun. Maka di hari spesialnya, apa salahnya sesekali boros untuk menyenangkan hatinya, walaupun terlambat memanjakannya dan hanya berupa gambarnya dulu yang dia terima saat ini. Karena dia masih harus menunggu saat saya pulang nanti untuk benar-benar memilkinya.
Selamat ulang tahun, Nak.
Selalu sehat dan bahagia. Semoga Allah selalu melindungi dan menyayangi
Dan tetap selalu saling mendoakan ya, love you sayang.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete