ADIPURA, ANTARA KEMANDULAN APRESIASI ATAUKAH KEREMAJAAN INDRAMAYU YANG KURANG MENGGAIRAHKAN?

Rasanya sebagai emak ketjeh saya merasa sedikit risih berbicara ini. Apalagi bicara sebuah kegairahan, hoo..hoo!🙈Tunggu, ini bukan tentang siapa-siapa. Ini hanya tentang sebuah piala yang ramai jadi perbincangan. Piala menawan di atas kemolekan tubuh REMAJA INDRAMAYU, Adipura.

Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota yang dinilai bersih dan nyaman oleh Pemerintah, dan tahun ini, 7 kali sudah Indramayu mendapatkannya. Penghargaan yang luar biasa memang jika dilihat dari berjejernya piala dan trophy- trophy tersebut. Namun entah mengapa, banyak yang menilai kurang mampu memberikan ereksi bagi sensitifitas apresiasi sebagian masyarakatnya. Nah, lho?
Kepo lagikan jadinya?Apalagi kalau sudah mendengar ke-ereksian.*pasang emotion tutup muka dengan jari sedikit dibuka di bagian mata.

 Biasalah..emak-emak dan ke-Kepo an itu suatu hal yang tak bisa dipisahkan dari daily life mereka. Sama, ibarat anggota Dewan dan keisengan leyeh-leyehnya saat mengisi ruang rapat, eh! *sien aing bisi aya nu ngepret.

Iya, ibarat orang yang baru mantenan. Indramayu dengan 7 Penghargaan Adipuranya adalah pengantin wanita yang molek dengan riasan dan anggunnya sebuah kebaya. Lalu masyarakat sebagai pengantin laki-lakinya. Seharusnya aura sensualitas balutan kebaya menghasilkan kepuasan yang klimaks bagi lelakinya. Begitupun Indramayu kepada masyarakatnya. Apalagi ketika mantenan itu digelar dengan kemeriahan selebrasi, dari berbagai instansi yang kerap diintimidasi menjadi EO mantenan dadakan, wuuiih...hebohkan itu?
Membayangkan eh salah, maksudnya mengibaratkan kebaya itu dilucuti satu persatu lalu di gantung pada sebuah lemari, selain sebagai kenang-kenangan betapa cantiknya dilihat banyak orang. Maka menjadi hal wajar, jika si lelaki mempunyai ekspektasi lebih saat  Si Wanita telanjang di pelukannya. Sehingga si Pria merasa dia tidak salah dalam memilih pasangan. Namun sayang, aura sensualitas itu  menjadi hambar-pudar saat si pria mulai menjamah, lalu pasangan wanitanya hanya bergeming. Ada sih sedikit terdengar lirih-lirih desahan, cuma sayangnya hanya mampu mendesah kurang memberikan style of making love-nya. Mungkin karena si wanita keturunan dinasti, maka berbicara style adalah tabu, mungkin. Alhasil pria tidak konek. Alih-alih wanita kesal merasa tak dihargai bentuk desahannya, Emosi menjalar ke ubun-ubun.

Prianya dibilang mandul, Aduh! 

Sepertinya terasa seperti tuduhan yang agak dini tanpa koreksi diri dulu, ya. Salah satu contoh yang harusnya di koreksi terkait Adipura, Lihat pantai Balongan. Tidak resik sama sekali, sampah-sampah berserakan dimana-mana. Bukannya apa-apa sih, cuma kadang kita yang sudah terimej ketjeh ini suka bingung.Mau ngambil angle dari mana saat mau ber-selfy ria. 
Kan nggak asik kalau di medsos eksis bareng sampah-sampah itu? Turun deh pamor kita,Cin! 
Mau promosi ke genk ketjeh yang di luar daerah? lebih bingung. Entar kalau mereka nanya pantai-pantai kita kek gimana, mau dijawab apa coba? 
Masa Emak ketjeh ini harus bilang 
"Cakep sih, tapi banyak sampahnya atau Ramai sih, tapi hanya orang-orang yang dari pinggiran kota dan yang kurang tajir, yang dateng" (eeit! Ini bukan fitnah lho! Tapi hasil survei). Hampir 70% pengunjung yang dateng, apalagi pas libur hari raya dan libur panjang anak-anak sekolah adalah mereka -mereka yang jauh tinggalnya dari pusat kota, contohnya: Ane!🙈. 
Coba tanya sama mereka yang tinggal di kota? yang punya kendaraan pribadi? yang punya budget bulanan lebih? 
Cirebon, Kuningan dan Bandung adalah destinasi wisata  yang lebih interisting dan lebih elit bagi mereka yang berduit. Kampretkan!bikin ngiri orang-orang yang sekelas saya( Eh, sebenarnya pantai Balongan juga cukup mahal kok untuk pungli parkirnya). 
Artinya, masih banyak masyarakat haus tempat-tempat hiburan keluarga yang bersih dan nyaman. Mereka merasa Indramayu belum mampu memberikan hakikat inner beauty yang sesungguhnya bagi masyarakatnya sendiri, sehingga mereka lebih suka berlibur ke luar kota. Lalu etiskah jika perasaan sebagian masyarakat ini dibilang mandul apresiasi Piala Adipura yang sudah berjumlah 7 itu? Atau justru, kemolekan ke Remajaan Indramayunya sendiri yang kurang menggeliat, menggairahkan bagi masyarakatnya?
Ah, mungkin ada baiknya Indramayu banyak belajar dari arti liriknya lagu 'Kesempurnaan Cinta' Rizky Febian anaknya Sule itu. Hingga masyarakatnya bisa bernyanyi seperti ini, 

'Berada di pelukanmu 
mengajarkanku apa artinya kenyamanan, kebersihan, keamanan 
Kesempurnaan Adipura 
haaa..haaa...haa..haaa'

Begitu kira-kira liriknya, Ahihi! sungguh so sweetkan kalau begitu?
Lalu maafkanlah tulisan Emak ketjeh kali ini, yang agak Kampret! Efek musim kawin kali, ya?😁🙈. Tapi apapun bentuknya, I lope  you Pull Indramayu.su-er!.

Taiwan, 24 juli 2016
http://cemplon7.blogspot.com



0 Response to "ADIPURA, ANTARA KEMANDULAN APRESIASI ATAUKAH KEREMAJAAN INDRAMAYU YANG KURANG MENGGAIRAHKAN?"