Saya bisa apa? (Ketika sebuah kritik sosial seorang tkw dalam sebuah blog, hanya dinilai mencari viral rating)

Memang benar, apa yang bisa saya lakukan? Dari seorang emak dan hanya buruh di negeri orang alias tkw. Politik dan tekhnologi juga tak begitu memahaminya, sekolah pun tidak tinggi. Namun ketika saya menulis sebuah kritikan pada pemerintah bagi saya itu cara "meminta tolong" karena ketidak berdayaan saya.Tolong; 

-Kalian-kalian yang mampu dan punya kewenangan, harusnya memeberikan kenyamanan bukan membodohi kami yang memang sudah bodoh, atas hasil keringat kami bukan untuk kepentingan pribadi

-Kalian-kalian yg mampu dan  punya kapasitas memegang kekuasaan daerah, selamatkan daerah-daerah tanah kelahiran kami- kita semua, dari kerusakan alam atau hal lainnya. Hingga  anak cucu kita bisa menikmati kelestariannya. Bukan rusak karena kepentingan sendiri. Kesadran saya yang amat tahu diri, saya tidak memiliki otak cemerlang yang mampu melahirkan ide-ide kreatif untuk membangun negeri saya seperti kelas anda. 

Raga saya jauh dari tanah kelahiran dan orang-orang yang saya sayangi, tapi justru jauhnya jarak itulah yang membuat hati saya makin mencintai tanah kelahiran. Di negeri beton ini, mata saya sudah biasa dimanjakan oleh suasana yang bersih dan asri (tapi saya tidak bangga dengan itu semua). Ini  tidak lain karena peran pemerintah yang begitu memperhatikan dan menyediakan fasilitas-fasilitan untuk kelayakan hidup masyarakatnya, Serta mensosialisasikan dan menumbuhkan kesadaran pada masyarakatnya. Bukankah itu tujuan dan fungsinya dibentuk kepemimpinan dan kepemerintahan? Supaya setiap wilayah mempunyai sistem dan tertib hingga kehidupan masyarakatnya layak sejahtera(maaf jika saya sok tahu). Jauhnya jarak tidak serta merta mematikan hati nurani saya, saat mendengar berita'tempat dimana anak-anak seusia anak saya akan habis tergulung ombak' atau mendengar bahwa 'mereka, anak-anak itu, belajar di sekolah yang bangunnanya hampir runtuh dan bisa saja kapan pun, kayu atau gentengnya menjatuhi mereka hingga terluka'. Kemana Pemerintah atau Apa yang sudah dilakukan Pemerintah?

Sebagai seorang emak, hati saya perih mendengar itu semua, dan lebih ironisnya saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk mereka, selain karena jauhnya jarak juga ketidak berdayaan saya. Maka satu-satunya cara adalah "berteriak dalam sebuah tulisan", meminta tolong, memberitahukan pada Anda, kalian, yang mampu karena punya kewenangan dan kekuasaan. Kebetulan tempat saya menulis adalah blog yang memiliki fee back setiap viralnya, memang benar saya mendapatkan keuntungan dari sana. Namun jika hanya bicara nominal, royalti dari rating blog tidak seberapa dibandingkan menjadi ghoswriter artikel dan gaji bulanan saya bekerja menjadi tkw, yang mungkin gaji saya lebih besar dari gaji anda *maaf jika kali ini saya menyombongkan diri. Saya memang tidak mampu memberikan ide-ide kreatif seperti otak anda yang sudah makan tingginya bangku sekolahan untuk memberikan solusi kepada pemerintah dalam tulisan saya. Namun saya dengan tegas katakan, saya tkw dan ingat sebagian besar pajak daerah dan negara itu hasil dari devisa tenaga kerja di luar negeri, tkw, seperti saya. Yang semestinya hasil pajak itu digunakan untuk pembangunan jalan-jalan yang rusak (dan anda menggunakan jalan itu juga setiap harinya), perbaikan-perbaikan gedung instansi( mungkin salah satunya, gedung di mana anda  bekerja juga), bahkan untuk membiayai beasiswa anak kuliahan seperti anda(tapi saya yakin anda bukan golongan yang membutuhkan beasiswa itu),termasuk memasang tembok-tembok beton sebagai pembatas dan mengantisipasi terjadi abrasi di sepanjang pantai daerah kita*Itu seharusnya, jika tidak dikorupsi! Itu yang bisa saya lakukan sebagai seorang tkw. Bahkan dari hasil gaji saya, saya bisa membantu mereka-mereka yang lebih memprihatinkan nasibnya dari saya(akh,seharusnya ini hanya jadi rahasia saya dan Tuhan selama ini). Ini saya katakan supaya anda berhati-hati mengeluarkan kata-kata, menilai sebuah ketulusan hanya dalam bentuk nominal rupiah, picik sekali rasanya! Atau memang sepertu itukah yang anda lakukan selama ini? Melakukan sesuatu untuk sesama hanya karena nominal? Maaf jika pertanyaan saya salah. Tapi bagaimanapun terimakasih sudah mengingatkan saya, supaya saya bisa terus punya semangat belajar  agar memiliki otak sepintar anda dan suatu saat nanti mampu kerja nyata untuk daerah saya.

Tweet